Dominasi Marga Batak pada Alumni Del

Fig. - Dominasi Marga Batak pada Alumni Del

“Horas Tulang!”

Partuturan merupakan salah satu budaya batak yang menjadi keunikan suku batak tersendiri. Mahasiswa dan alumni DEL -yang banyak berasal dari suku Batak- juga tidak terlepas dari budaya ini. Begitu kelulusan mahasiswa baru diumumkan, sangat sering mahasiswa angkatan sebelumnya secara naluri akan mencari siapa kerabatnya baik yang semarga ayah maupun ibu. Sebagai calon mahasiswa baru, kadang-kadang ada pula yang berusaha mencari semarganya melalui pencarian di media sosial. Mangkuling do mudar? Bisa jadi.

 

Lae/Pariban, Ampara/Ito

Kalau begitu, marga apa yang paling banyak mendominasi alumni? Apakah karena founding father DEL bapak Luhut Binsar, bermarga Panjaitan, hingga marga Panjaitan mendominasi? Dan karena ibu Devi dengan identitas marga Simatupang, sehingga Simatupang mendominasi? Ternyata tidak.

Berdasarkan data alumni angkatan 2001 hingga 2012, ternyata marga Sinaga-lah yang paling banyak mendominasi alumni, yaitu 30 orang. Kemudian, disusul dengan marga Siahaan dan Simanjuntak, masing masing sebanyak 24 orang. Bagaimana dengan marga Panjaitan? Marga Panjaitan merupakan marga terbanyak ke-6 dengan jumlah 18 orang. Dan Simatupang merupakan marga terbanyak ke 43 dengan jumlah 6 orang. Horas lae! Horas pariban! Horas ampara! Horas ito!

Bhinneka Tunggal Ika

Dari data yang ada, terdapat 58 alumni yang nama belakangnya tidak memiliki marga. Beberapa diantaranya sebenarnya mempunyai marga, namun marga tersebut tidak dicantumkan pada data alumni.

Pada akhirnya, marga apapun, dari suku manapun, semuanya adalah orang Indonesia. Berbeda tapi tetap satu jua. Bhinneka Tunggal Ika.

2018-2024 © Pusat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni Institut Teknologi Del